MIMPI

Mimpi dan raihlah. Siapkan tempat sebagai wadah ilmu jangan bosan dengan hal baru. Mimpi adalah kenyataan jika ada kemauan.

HARAPAN

Peganglah anggan dan mimpimu jadikan sebagai harapan masa depan yang akan menjadi kenyataan. Jadilah kebanggaan orang tua

SENYUM

Tersenyumlah, sepait apapun itu. Hal didepanmu adalah sebagian kecil dari langkah menuju kesuksesan. Aku adalah aku yang harus tersenyum.

LELAH

Hari ini mungkin lelah, tetapi suatu saat lelah yang akan mengejar. Kesuksesan akan datang ketika sampai ujung perjuangan.

KEBAHAGIAAN

Kebahagiaan pasti akan tercapai bersama orang tersayang. Spesial for my mother.

DATE

S Pink Premium Pointer

Minggu, 29 Maret 2015

Setetes Air Matamu Adalah Inspirasi Hidupku, Tiada Kata Seuntai cinta Namun Ada Kasih untuk Ibu Tercinta.

 Oleh : Nurul M

            Inspirasi? apa inspirasi itu? siapa inspirasiku? apa yang ada dibenakku? tokoh? pahlawan? aktor?. Setelah satu kata itu aku baca aku langsung mengatakan. Inspirasiku adalah ibuku. Ibuku adalah wanita biasa. Ia bukan sosok artis yang terkenal, bukan dosen dan guru yang memiliki ilmu mulia, bukan priyayi yang disanjung banyak orang, bukan dokter yang dapat menyembuhkan pasiennya bukan juga milyarder yang banyak uang. Namun, ibuku adalah sosok ibu yang kuat yang memiliki kekuatan untuk mendidik anaknya sesuai agama dan norma, ia yang selalu menyanjungku walaupun terkadang banyak orang yang tidak pernah menyanjungnya bukan dokter namun ia mampu menyembuhkan luka hati kesedihan anaknya bukan milyarder namun ia bekerja keras mencucurkan kringatnya membasahi bajunya setiap hari demi menjadikan aku orang yang dibanggakan. Ibu? Kau bukan pahlawan kebangsaan namun kau pahlawan hidupku. Bagaimana mungkin pengorbanan ibu dapat dibalas jika ia rela tidak menangis walaupun sebenarnya terluka, ia tidak pernah mengeluh walaupun sebenarnya ia ingin menyerah, ia tak ingin anaknya mengetahui padahal ia letih. Sosok pahlawan yang mengharapkan kesuksesan anaknya. Aku baru menyadarinya ia rela melihatku senang dan tertawa namun sebenarnya ia lara. Apa yang ia harapkan? uang? kekayaan? jabatan? kehormatan? Tidak tidak sama sekali. Ibu hanya mengharapkan doa anaknya ketika dirinya sudah tidak mampu terlihat. Ketika dirinya sendiri dan tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain. Ia adalah inspirasiku, semangat hidupku. Ia menginspirasikanku untuk kuat dengan kerasnya dunia. Dia memberikan aku pelajaran bagaimana hidup padahal saat itu adalah masa masaku untuk menikmati kehidupan anak. Ibu mendidikku menjadi sosok yang tangguh. Ia kuat walaupun ia ingin menangis. Ia mencoba menyembunyikan airmatanya agar diri kita tak mengetahui jasanya. Seorang ibu tidak ingin tahu berapa yang ia berikan dan dari mana ia mendapatkan. Ia hanya ingin anak yang dibelainya merasakan kebahagiaan. 
            Aku baru merasa jauh dari ibu itu tak mampu setelah aku menjadi seorang mahasiswa. Kala itu adalah hari pertama aku pamitan untuk mengemban ilmu di salah satu universitas negeri di Indonesia diamana aku mendapatkan kesempatan belajar dengan beasiswa. Ibuku tersenyum bangga ia berpesan bismillah ingat Allah kesuksesan ada didepan mata jangan kau sia-siakan waktu. Sambil tersenyum akupun menjawabnya. Aku berpamitan dan mencium tangannya. Aku menangis saat bermaitan karena ini pengalaman baruku pergi kuliah di luar daerah. Dia kuat, dia mengatakan jangan menangis. Menangislah ketika perlu, hapus air matamu. Betapa kuatnya beliau akupun pergi menginjakkan kakiku keluar dari rumah. Namun apa? Ibuku tak melihatku, ia berpaling dariku tak melihat mataku bahkan ia langsung masuk ke dalam rumah. Kenapa? Perjalananpun aku mulai namun telepon genggamku tertinggal. Ku ketuk kembali rumah melihat ibuku membukakannya. Cucuran airmata ku lihat dari pipinya. Betapa tidak kusangka ia menangis setelah aku pergi, ia kuat dan tegar ketika aku menangis. Subhanallah. Ibu adalah orang yang mampu mengerti walapun terkadang orang lain tak mengerti. Tetesan air matanya adalah mutiara kasih sayangnya untuk anak tercinta. Berapa? Berapa kita menilai air mata ibu? 1 tetes? 2 tetes?. 1 tetes airmata ibu tak dapat di ukur kasih sayangnya. Bagaimana jika ia menangis karena kita? Berapa kasih sayang yang ia berikan. Padahal dengan duka dan lukanya ia tak pernah ingin anaknya mengetahui. Bagiku aku bersuaha membahagiakan ibuku. Mungkin aku tak mampu membalas kasih sayang dan perjuangan beliau. Namun dengan belajar kehidupan dan menimba ilmu aku percaya Allah memberikan aku kesempatan untukku. Kesempatan membahagakan ibuku seorang. Karena hanya ibu yang mampu aku bahagaiakan di dunia ini. Walaupun dengan doa aku mampu membahagiakan ayahku di sana. Doaku orang tuaku akan selalu menemaniku di dunia dan  disurga-Nya. Ibu telah memberikan inspirasi hidup, berkarir,berkarya dan kuat menghadapi dunia. Ibu dan ayah adalah kekuatan setiap langkah ku. Allah? Izinkan aku mampu mencapai puncak harapanku dengan kenyataan yang dapat membahagiakan mereka. Selain itu ridhoi aku  menjadi wanita yang mulia untuk orang lain sesuai profesiku yaitu menjadi cahaya bagi penderita. Izinkan aku mengamban profesiku menjadi perawat professional dengan ridho-Mu. Izinkan aku memberikan uang hasil keringatku yang pertama untuk ibu tercinta. Izinkan aku membahagiakannya dengan beribadah dengan ibuku ke Baittullah. 
           Jadi marilah kita gunakan waktu sebaik mungkin membahaigakan ibu. Tidak hanya materi namun dengan bentuk kasih sayang anak kepadanya. Kapan lagi kalau tidak saat ini. karena waktu akan terus berjalan dari detik demi detik menjadi menit menjadi jam menjadi hari menjadi minggu menjadi bulan menjadi tahun dan masa masa itu akan singkat. Bismilahhirrohmanirrohim. Au titip rinduku pada Allah dan ku kirim doa untuk ayah jauh disana. Aku kirim doa dan sejuta rinduku untuk ibu tercinta. Terimakasih Allah. Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar Walla Haula Wala Quwwata Illa Billahil Aliyil Adzim (Maha Suci Allah, segala puji milik Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah itu Maha Besar Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung)