DATE

S Pink Premium Pointer

Senin, 03 November 2014

Terapi Tertawa MENTRES (Menurunkan Tingkat Stress)

Stress  meerupakan kondisi yang sering dialami setiap individu apalagi dalam menghadapi tuntutan-tuntutan yang terlalu banyak yang bersumber dari kondisi internal maupun lingkungan eksternal. Stress menjadi penghalang untuk kesuksesan. Dari hal kecil jika kita terlalu stress menghadapi sesuatu maka hasilnya tidak akan maksimal. Misalnya hasil pekerjaan yang dibuat tidak maksimal, kondisi tubuh rentang penyakit.

 Namun jangan takut. Walaupun sudah refreshing misalnya nonton TV, Jalan-jalan, makan, update status di media sosial,  kumpul sama teman dan lain sebagainya tidak dapat menangani stress cobalah dengan terapi tertawa. Terapi ini bisa mengurangi peredaran dua hormon dalam tubuh yaitu efirenfin dan korsitol (hormon yang dikeluarkan ketika stress) dikeluarkan oleh hipotalamus, Jadi dalam keadaan bahagia hipotalamus akan mengeluarkan hormon endorpin yang dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kekebalan tubuh. Terapi ini bisa dilakukan bersama kelompok atau Anda dapat mempraktikkannya dengan teman Anda disarankan berpasngan ya,,,

Tahapan Terapi Tertawa menurut (Firmanto, 2006 [seperti] dikutip oleh Prasetyo & Nurtjahjanti, 2011)

 1 sesi tertawa memakan waktu antara 20-30 menit. Satu siklus tertawa memakan waktu antara 20-40 detik.
1. Pemanasan dengan tepuk tangan serentak sambil mengucapkan ho ho ho... Ha ha ha..
Tepuk tangan di sini sangat bermanfaat karena saraf-saraf di telapak tangan akan ikut terangsang sehingga menciptakan rasa nyaman dan meningkatkan energi dalam tubuh.

2. Pernapasan
Dilakukan seperti pernapasan biasa yaitu: melakukan pernapasan dengan mengambil napas melaui hidung, lalu napas ditahan selama 15 detik dengan pernapasan perut. Kemudian keluarkan perlahan-lahan melalui mulut. Dilakukan lima kali berturut-turut.

3. Menutar engsel bahu ke depan dan ke arah belakang. Kemudian menganggukkan kepala ke bawah sampai dagu hampir menyentuh dada, lalu mendongakkan kepala ke atas belakang. Lalu menoleh ke kiri dan ke kanan. Lakukan secara perlahan. Tidak dianjurkan untuk melakukan gerakan memutar leher, karena bisa terjadi cidera pada otot leher.
Peregangan dilakukan dengan memutar pingang ke arah kanan kemudian ditahan beberapa saat, lalu kembali ke posisi semula. Peregangan ini juga dapat dilakukan dengan otot-otot bagian tubuh lainnya. Semua gerakan ini dilakukan masing-masing lima kali.

4. Tertawa Bersemangat
Tutor memberikan aba-aba untuk memulai tertawa, 1, 2, 3.... semua orang tertawa serempak. Jangan ada yang tertawa lebih dulu atau belakangan, harus kompak seperti paduan suara. Dalam tertawa ini tangan diangkat ke atas beberapa saat lalu diturunkan dan diangkat kembali, sedangkan kepala agak mendongak ke belakang. Melakukan tertawa ini harus bersemangat. Jika tertawa bersemangat akan berakhir maka sang tutor mengeluarkan kata, ho ho ho..... ha ha ha..... beberapa kali sambil bertepuk tangan. Setiap selesai melakukan satu tahap dianjurkan menarik napas secara pelan dan dalam. 

5. Tertawa Sapaan.
Tutor memberikan aba-aba agar peserta tertawa tertawa dengan suara-suara sambil mendekat dan bertegur sapa satu sama lainnya. Dalam melakukan matanya saling memandang satu sama lain. Peserta dianjurkan menyapa sambil tertawa pelan. Cara menyapa ini sesuai dengan kebiasaan masing-masing. Setelah itu peserta menarik napas secara pelan dan dalam.

6. Tertawa Penghargaan.
Peserta membuat lingkaran kecil dengan menghubungkan ujung jari telunjuk dengan ujung ibu jari. Kemudian tangan digerakkan ke depan dan ke belakang sekaligus memandang anggota lainnya dengan melayangkan tertawa yang manis sehingga seperti memberikan penghargaan kepada yang dituju. Kemudian bersama- sama tutor mengucapkan, ho ho ho... ha ha ha ... sekaligus bertepuk tangan. Setelah melakukan tertawa ini kembali menarik napas secara pelan dan dalam agar kembali tenang.

7. Tertawa Satu Meter.
Tangan kiri dijulurkan ke samping tegak lurus dengan badan, sementara tangan kanan melakukan gerakan seperti melepaskan anak panah, lalu tangan di tarik ke belakang seperti menarik anak panah dan dilakukan dalam tiga gerakan pendek, seraya mengucapkan ae...... ae.......aeee.... lalu tertawa lepas seraya merentangkan kedua tangan dan kepala agak mendongak serta tertawa dari perut. Gerakan seperti ini dilakukan ke arah kiri lalu ke arah kanan. Ulangi hal serupa antara 2 hingga 4 kali. Setelah selesai kembali menarik napas secara pelan dan dalam.

8. Tertawa Milk Shake.
Peserta seolah-olah memegang dua gelas berisi susu, yang satu di tangan kiri dan satu di tangan kanan. Saat tutor memberikan instruksi lalu susu dituang dari gelas yang satu ke gelas yang satunya sambil mengucapkan Aeee.... dan kembali dituang ke gelas yang awal sambil mengucapkan aeeee..... Setelah selesai melakukan gerakan itu, para anggota klub tertawa sambil melakukan gerakan seperti minum susu.

Hal serupa dilakukan sebanyak empat kali, lalu bertepuk tangan seraya mengucapkan, ho ho ho ..... ha ha ha ......Kembali lakukan tarik nafas pelan dan dalam.

9. Tertawa Hening tanpa Suara.
Harus dilakukan hati-hati, sebab tertawa ini tidak bisa dilakukan dengan tenaga berlebihan, dapat berbahaya jika beban di dalam perut mendapat tekanan secara berlebihan. Pada tertawa ini mulut di buka selebar- lebarnya seolah-olah tertawa lepas tetapi tanpa suara, sekaligus saling memandang satu sama lainnya dan membuat berbagai gerakan dengan telapak tangan serta menggerak-gerakkan kepala dengan mimik-mimik lucu. Dalam melakukan tertawa hening ini otot-otot perut bergerak cepat seperti melakukan gerak tertawa lepas. Kemudian kembali menarik napas pelan dan dalam.

10.Tertawa Bersenandung dengan Bibir Tertutup.
Ini adalah gerakan tertawa yang harus hati- hati dilakukan sebab tertawa tanpa suara, sekaligus mengatupkan mulut yang dipaksakan akan berdampak buruk karena menambah tekanan yang tidak baik dalam rongga perut. Dalam pelaksanaan gerak ini peserta dianjurkan bersenandung hmmmmmm...... dengan mulut tetap tertutup, sehingga akan terasa bergema di dalam kepala. Dalam melakukan senandung ini diharapkan semua peserta saling berpandangan dan saling membuat gerakan-gerakan yang lucu sehingga memacu peserta lain semakin tertawa. Kemudian kembali menarik napas dalam dan pelan.

11. Tertawa Ayunan.
Peserta berada dalam formasi melingkar dan  harus mendengar aba-aba tutor. Kemudian peserta mundur dua meter sambil tertawa, untuk memperbesar lingkaran dan kembali maju sekaligus mengeluarkan ucapan, ae ae aeeeeeeee....... Seluruh peserta mengangkat tangan dan serempak tertawa lepas dan pada saat yang sama semua bertemu di tengah-tengah dan melambaikan tangan masing-masing. Tahap berikutnya, peserta kembali pada posisi semula, dan melanjutkan gerakan maju ke tengah dan mengeluarkan ucapan, Aee..... Oooo.... Ee-Uu...... dan sekaligus tertawa lepas dan serupa dilakukan bisa sampai emapat kali. Setelah selesai kembali menarik napas dalam dan pelan.

12.Tertawa Singa.
Ini merupakan tertawa yang sangat bermanfaat buat otot-otot wajah, lidah, dan memperkuat kerongkongan serta memperbaiki saluran dan kelenjar tiroid sekaligus peserta dapat menghilangkan rasa malu dan takut. Dalam gerakan ini mulut dibuka lebar-lebar dan lidah dijulurkan ke luar semaksimal mungkin, mata dibuka lebar seperti melotot, seolah-olah seperti singa mau mencakar mangsanya. Pada saat itulah peserta tertawa dari perut. Setelah selesai lakukan kembali gerakan menarik napas secara dalam dan pelan.

13. Tertawa Ponsel.
Peserta dibagi dalam dua kelompok yang saling berhadapan dan masing-masing seolah-olah memegang handphone. Tutor meminta peserta saling menyeberang sambil memegang handphone. Pada saat itulah peserta tertawa sambil saling berpandangan dan setelah itu kembali lagi ke posisi semula. Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan.

14. Tertawa Bantahan.
Anggota kelompok dibagi dalam dua bagian yang bersaing dengan dibatasi jarak. Biasanya mereka dibagi dengan kelompok pria dan wanita. Dalam kelompok itu mereka saling berpandangan sekaligus tertawa dan saling menuding dengan jari telunjuk kepada kelompok yang dihadapannya. Gerakan ini sangat menarik para peserta karena mereka akan bisa tertawa lepas. Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan agar kembali segar dan tenang.


15. Tertawa Memaafkan.
Perserta klub memegang cuping telinga masing-masing sekaligus menyilangkan lengan dan berlutut diikuti dengan tertawa. Muatan dari tertawa ini adalah saling memaafkan jika ada perselisihan. Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan.

16.Tertawa Bertahap.
Di sini tutor menginstruksikan agar peserta mendekatinya. Tutor mengajak peserta untuk tersenyum kemudian secara bertahap menjadi tertawa ringan, berlanjut menjadi tertawa sedang dan terakhir menjadi tertawa lepas penuh semngat. Tertawa ini dilakukan selama satu menit. Setelah selesai tarik napas dalam pelan. 

17.Tertawa dari Hati ke Hati Tertawa.
Merupakan sesi terakhir dari tahapan terapi. Semua peserta terapi saling berpegangan tangan sambil berdekatan sekaligus bersama-sama tertawa dengan saling bertatapan dengan perasaan lega. Peserta juga bisa saling bersalaman atau berpelukan sehingga terjalin rasa keakraban yang mendalam.

yey,,, selamat mencoba

Refensi : Prasetyo, A. R., & Nurtjahjanti, H. (2011). Pengaruh Penerapan Terapi Tawa Terhadap Penurunan Tingkat Stres Kerja Pada Pegawai Kereta Api. Jurnal Psikologi Undip, 10(2), 1–15.

0 komentar:

Posting Komentar